Inilah Cara untuk Mengatasi Dehidrasi pada Anak – Dehidrasi menjadi salah satu masalah yang sering kali ditemui usai diare ataupun muntah berlebihan. Untuk mengatasinya, Anda dapat memanfaatkan beragam cairan rehidrasi oral seperti oralit dan juga Pedialyte. Apabila dehidrasi tidak ditangani, biasanya penderita diare terutama anak-anak akan mengalami kekurangan daya dan merasa lemas untuk melakukan aktivitas harian. Nah, mengonsumsi cairan rehidrasi dapat mengisi kembali kadar cairan tubuh. Penyebab dari seseorang mengalami dehidrasi sendiri sangatlah beragam, namun yang paling dapat slot bonus new member 100 di awal to 7x dirasakan adalah ketika diare cair akut menyerang. Terutama pada anak-anak, dehidrasi menjadi resiko yang rentan dialami usai sakit diare. Diare cair akut biasanya dikarenakan anak terserang infeksi virus, bakteri maupun parasit. Apabila diare jenis ini tidak ditangani dengan segera, dehidrasi dapat menyerang si kecil dan meningkatkan resiko kerusakan ginjal. Sampai saat ini, diare cair akut bahkan masih menjadi salah satu masalah utama penyebab kematian di Indonesia.
World Health Organization (WHO) sendiri telah menganjurkan penggunaan cairan rehidrasi oral untuk membantu menekan kasus dehidrasi dan juga gangguan keseimbangan elektrolit. Cairan rehidrasi oral atau ors biasanya mengandung glukosa dan juga elektrolit. Elektrolit dalam ors sendiri berupa kandungan kalium dan natrium. Kedua kandungan tersebut dapat memaksimalkan penyerapan cairan di saluran pencernaan.
Obat untuk Mengatasi Dehidrasi
Natrium-glukosa merupakan salah satu protein pembawa di sel-sel usus yang membantu memindahkan zat-zat melintasi membran. Kotransporter natrium-glukosa memungkinkan untuk meningkatkan penyerapan cairan. Oleh karena itu, natrium glukosa sangatlah penting ada dalam cairan rehidrasi oral atau ors. Cairan ini juga biasa disebut dengan oralit. Tingkat keberhasilan terapi rehidrasi menggunakan ors atau oralit sendiri cukup tinggi. Pengobatan menggunakan cairan ini telah dilakukan oleh WHO dan UNICEF untuk menangani dehidrasi akibat diare, terutama pada negara-negara yang terbatas akses air bersih.
Pedialyte Rasa Bubblegum
Cairan elektrolit yang satu ini mengkombinasikan kandungan dextrose, potassium citrate, sodium chloride dan juga sodium citrate di dalamnya. Pedialyte Rasa Bubblegum ini dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun hingga di atas 12 tahun. Memiliki rasa yang disukai oleh anak-anak, cairan ini dapat menjadi pilihan tepat untuk mengatasi penyakit diare Si Kecil. Berikut ini merupakan dosis anjuran untuk mengonsumsi cairan rehidrasi Pedialyte yang perlu Anda perhatikan.
- Anak usia di bawah 1 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 300 ml, selanjutnya 100 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
- Anak usia 1 sampai 5 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 600 ml, selanjutnya 200 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
- Anak usia 5 sampai 12 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 1200 ml, selanjutnya 300 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
- Anak usia di atas 12 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 2400 ml, selanjutnya 400 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
Kisaran harga: Rp 50 ribu/botol
Pedialyte Original
Larutan elektrolit dapat digunakan untuk mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang, baik yang disebabkan oleh diare maupun muntah. Kandungan dalam cairan ini adalah natrium, kalium, klorida, sitrat dan juga dekstrosa di dalamnya. Anda dapat memberikan cairan rehidrasi ini pada anak-anak bahkan bayi, sesuai petunjuk dokter untuk mencegah dehidrasi berbahaya. Pada anak usia di bawah 1 tahun, berikan 300 ml Pedialyte di 3 jam pertama, kemudian 100 ml selanjutnya setiap kehilangan cairan.
Sedangkan untuk anak usia 1 sampai 5 tahun, berikan 600 ml pada 3 jam pertama dan dilanjut 200 ml setiap diare atau muntah. Anak usia 5-12 tahun, 3 jam pertama dapat diberikan 1200 ml dan selanjutnya 300 ml setiap kehilangan cairan. Terakhir, untuk anak-anak di atas usia 12 tahun dapat diberikan 2400 ml pada 3 jam pertama dan 400 ml tiap kehilangan cairan yaitu pada saat diare maupun muntah.
Kisaran harga: Rp 50 ribu/botol
Peringatan Dehidrasi pada Anak
Beberapa kondisi dapat memicu anak mengalami dehidrasi seperti demam, muntah, diare, keringat berlebih, asupan cairan yang buruk saat sakit, paparan cuaca yang terlalu panas ataupun lembab.
Ketika dihadapkan dengan kondisi kesehatan tersebut, Anda tentunya harus ekstra memperhatikan Si Kecil dan waspada pada potensi dehidrasi. Berikut ini merupakan tanda-tanda peringatan dehidrasi pada anak yang perlu Anda ketahui.
- Bibir kering dan pecah-pecah
- Urine berwarna gelap
- Mengeluarkan urine sedikit atau bahkan tidak sama sekali dalam 8 jam
- Kulit kering dan terasa dingin
- Mata cekung
- Mengantuk berlebihan
- Tingkat energi rendah
- Tidak keluar air mata saat menangis
- Tingkat rewel yang ekstrem
- Pernapasan atau detak jantung cepat
Dalam beberapa kasus yang cukup parah, dehidrasi juga dapat membuat Si Kecil menggigau hingga tidak sadarkan diri.